Jakarta, Kabar Bantuan.com – Kebiasaan masyarakat Indonesia yang saat ini sedang menjadi trend dikalangan penerima vaksinasi covid adalah ingin menunjukkan kepada khalayak umum bahwa dirinya telah melaksanakan vaksinasi covid agar orang lain tidak perlu khawatir saat bertemu.
Ternyata, hal ini merupakan salah satu perbuatan yang dapat membahayakan dirinya karena kegiatan mengunggah kartu vaksinasi maupun sertifikat vaksinasi tersebut dapat menjadi salah satu sebab seseorang mengalami penipuan.
Penyebab utama terjadinya penipuan tersebut adalah ketika seseorang mengunggah data kartu vaksin maupun sertifikat vaksin yang menampilkan sebuah kode barcode yang isinya ketika dilakukan proses scan barcode dapat menampilkan data diri secara lengkap pemiliki sertifikat vaksin tersebut.
|
Ilustrasi Data Vaksinasi Yang Berbahaya Ketika Diunggah. |
Pada kartu vaksin sendiri, anda dapat memperoleh informasi yang sangat jelas mengenai data seseorang yang meliputi nama lengkap, nomer induk kependudukan (NIK), tanggal lahir, nomer telepon, alamat lengkap, serta lokasi dimana anda melakukan proses vaksinasi tersebut.
Bahaya Yang Bisa Ditimbulkan
Melansir laporan dari beberapa media internasional serta laporan dari beberapa pengguna media sosial yang viral beberapa saat lalu. Ada beberapa keluhan yang mereka dapati ketika sempat mengunggah kartu maupun sertifikat vaksin tersebut di media sosial. Mereka tanpa sadar membagikan data identitas pribadi tersebut kepada publik.
1. Upaya Peretasan Media Sosial
Beberapa media di New York Post mengulas, bagaimana seseorang yang telah kehilangan akun media sosial karena beberapa hari sebelumnya telah mengunggah data kartu sertifikasi vaksin mereka. Mereka tidak dapat mengambil alih kembali akun media sosial mereka karena para peretas telah mengganti pasword serta menghilangkan semua data akun dan perangkat yang terhubung dengan akun yang diretas tersebut.
Dibeberapa media sosial, banyak para pengguna yang mengeluhkan jika media perpesanan mereka telah tanpa sengaja mengirimkan permintaan kepada rekan mereka untuk meminjamkan sejumlah nominal uang. Disisi lain, pemilik akun whatsapp tidak sadar bahwa akun whatsapp di gawai mereka sudah tidak dapat di akses lagi.
2. Pembobolan Rekening Bank
Media online Inggris juga melansir hal serupa terkait adanya upaya pembobolan rekening pemilik sertifikat vaksin yang prosesnya dapat melalui cloning aplikasi perbankan milik korban dengan cara memasukkan data pribadi korban tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Penerima vaksin sebenarnya dapat menghindari pencurian data dengan cara tidak mengunggah data mereka. Namun jika telah terlanjur mengunggah dapat dilakukan dengan memeriksa pengaturan privasi mereka untuk memastikan bahwa hanya keluarga dan teman yang dapat melihat.
3. Penjualan Data Identitas Pribadi
Kemungkinan yang paling mudah dilakukan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab adalah mereka mengumpukan data –data beberapa orang untuk nantinya dijual melalui forum – forum yang ilegal.
Data – data yang dijual tadi, dapat di salah gunakan untuk mengajukan pinjaman secara online kepada layanan pinjaman online yang nantinya pemilik data aslilah yang akan dikejar dan dimintai pertanggung – jawaban. Sudah banyak terjadi kasus teror yang dilakukan oleh debt colector layanan jasa pinjaman online yang tergolong menakutkan.
Maka dari itu, jangan lupa untuk tidak mengunggah data kartu dan sertifikat vaksin anda. Jika dirasa informasi ini sangat berguna bagi saudara dan kerabat anda jangan lupa share artikel ini.