Telaga Ngebel Hari Ini, Wisata Murah Hingga Mitos Masa Lampau
Wisata Telaga Ngebel, Travel - Tak bosan – bosannya berkunjung ke kota reog Ponorogo, memang belum terasa sempurna jika belum santai sejenank sembari mengunjungi wisata Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Perjalanan yang cukup melelahkan, berliku serta menanjak ini membuat rasa penasaran untuk sampai di Telaga Ngebel.
Sensasi wisata di ketinggian akan sangat terasa ketika mulai memasuki wilayah wisata Telaga Ngebel yang menyajikan keindahan alam kabupaten Ponorogo dari salah satu barisan pergunungannya. Bagi yang belum tau bahwa Ponorogo saat ini sudah memiliki wisata baru seperti layaknya Malioboro di kota Yogyakarta namun tetap mengusung tema lokal ala kabupaten Ponorogo.
Berkendara mendekati kawasan wisata Telaga Ngebel, udara dingin akan mulai terasa menghapiri para pengunjungnya, dan pastinya jalan utama menuju Telaga Ngebel akan semakin menanjak dan terdapat beberapa belokan – belokan tajam di beberapa titik. Sehingga kewaspadaan betul – betul harus ditingkatkan oleh para pengendara dalam mengahadapi medan yang dirasa cukup menantang dan mayoritas jalan menyempit.
Telaga Ngebel Hari Ini, Wisata Murah Hingga Mitos Masa Lampau
Pemandangan Wisata Telaga Ngebel kabupaten Ponorogo Jawa Timur |
Lokasi Wisata Telaga Ngebel
Menuju kawasan wisata Telaga Ngebel yang berada pada kabupaten Ponorogo memang mengutamakan kondisi kendaraan yang sehat dan pengemudi yang handal, karena medan yang harus ditempuh dirasa akan cukup menyulitkan bagi pengendara yang masih pemula dan tidak terbiasa medan cukup ekstrem.
Namun, tidak hanya terkenal sebagai wisata yang murah dan ramah di kantong. Dibalik sensasi sulitnya medan tempuh menuju wisata Ngebel, akan terbayar punah dengan panorama keindahan ketika kalian tiba di kawasan wisata Telaga Ngebel. Untuk lokasi tepatnya Telaga Ngebel berada di desa Ngebel kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Sedangkan jarak tempuh dari pusat kota Ponorogo sendiri diperkirakan kurang lebih sejauh 25 km. Buat kalian para traveler yang baru pertama kali berkunjung, disarankan menggunakan aplikasi google maps agar lebih cepat menuju wisata Telaga Ngebel, hal ini karena terdapat 2 jalur yang berbeda ketika akan masuk ke jalan utama dari jalan poros provinsi.
Hal tersebut akan memudahkan kalian untuk mempercepat waktu kedatangan tergantung dari arah mana kalian melintas. Karena ada dua jalur baik dari jalur kabupaten Madiun dan kabupaten Ponorogo menuju arah wisata Ngebel.
Sedangkan waktu tempuh jika kondisi lengang dapat dicapai kurang lebih sekitar 30 - 40 menit. Alangkah baiknya ketika telah tiba di kecamatan Jenangan untuk medan tempuh tanjakan agar menggunakan persneleng anatara gigi 1 dan maksimal 2. Begitupun ketika perjalanan pulang dari wisata Telaga Ngebel untuk menggunakan sistem rem injak/tarik lepas agar tidak terjadi rem blong dikarenakan telalu panasnya sistem pengereman kendaraan.
Baca Juga : Trip Menuju Kawasan Gunung Ijen Bondowoso
Harga Tiket Masuk Dan Waktu Operasional
Saat di pintu masuk Telaga Ngebel para pengunjung akan dikenakan tarif per orang sebesar Rp. 10.000,-. Anda akan diberikan lembaran tiket sesuai dengan nominal yang dibayarkan. Untuk parkir sendiri tidak ditarik di pintu masuk. Kemungkinan akan ada biaya tambahan untuk masing – masing jenis kendaraan.
Sedangkan untuk jam buka Telaga Ngebel sendiri dimulai pada pukul 09-00 wib sampai dengan 17.00 wib. Jadi waktu pengunjung untuk menikmati wisata Ngebel sangat terbuka lebar dan dapat menikmati suasana dan fasilitas yang ada di sekitar Telaga Ngebel.
Wahana Dan Kelengkapan Disekitar Telaga Ngebel
Andalan utama yang ditawarkan dari wisata Telaga Ngebel bagi anda para pengunjung yang ingin berlibur baik sendiri maupun bersama keluarga adalah pemandangan alam sebuah telaga. Selain pemandangan juga dikembangkan permainan wisata air dengan menggunakan beberapa jenis kendaraan air.
Berikut beberapa wahana tambahan yang bisa anda pertimbangkan memilih wisata Telaga Ngebel untuk dijadikan tempat liburan akhir pekan bersama keluarga maupun kerabat dekat :
Wahana Permainan Air
- Bus Air
Untuk wahana bus air ini sendiri, lokasinya berada di sebelah parkiran utama atau didepan pujasera. Untuk tiket perorang saat ini dikenakan biaya sebesar Rp. 7.000,- baik weekend ataupun tidak. Maksimal dapat dinaiki sekitar 15-20 orang per unit bus airnya.
- Speed Boat
Bagi pengunjung jika ingin merasakan sensasi ekstrem menikmati pemandangan dalam telaga, dapat memilih wahana speedboat yang bisa menjelajahi Telaga Ngebel secara keseluruhan. Terdapat 3 pilihan paket yang ditawarkan dengan kombinasi :
1). Perjalanan ditengah telaga dan foto diatas speedboat dengan tarif Rp 60.000,-
2). Perjalanan berkeliling ditepian telaga dengan foto diatas speedboat dengan tarif Rp 100.000,-
3). Kombinasi keduanya dengan tarif yang ditawarkan sebesar Rp 150.000,-
Untuk foto bersama keluarga diatas speedboat sendiri terdapat 4 – 5 titik pengambilan foto yang latarnya bagian dari kawasan Telaga Ngebel dan gunung bukit disekitarnya. Beberapa pilihan latar diantaranya : latar 2 tebing, latar tulisan besar “TELAGA NGEBEL”, dan latar patung naga emas sebagai ikon legenda Telaga Ngebel yang juga merupakan awal mula terbentuknya kabupaten Ponorogo.
Untuk pilihan paket 2 dan 3 anda akan ditawarkan foto berbagai posisi sepuasnya, untuk satu titik spot saja boleh minta di fotokan beberapa pose foto ataupun sejenis booomerang aplikasi foto. Selain foto nanti penumpang akan diberikan bonus guncangan ombak dan “ngepot seru ala driver“ yang bersangkutan.
Wahana Permainan Anak
Terdapat beberapa permainan anak yang terdapat di sekitaran tempat parkir utama. Permainan anak ini cukup terjangkau sehingga anak – anak dapat menikmati liburan bersama keluarga tanpa kehilangan momen keceriaan. Untuk tarif masing – masing permainan berada di kisaran Rp. 5.000,- sampai Rp. 10.000,- untuk sekali main.
Sedangkan untuk permainan naik kuda, pengunjung dapat menikmati dengan membayar tarif Rp. 30.000,- untuk satukali putaran yang letaknya berada dekat dengan tempat tiket wahana bus air.
Wahana Wisata Kuliner
Terdapat berbagai macam wisata kuliner yang bisa anda nikmati sepanjang pinggir Telaga Ngebel. Mulai dari berbagai macam gorengan, kopi, pos ketan, jajanan angkringan, hingga kuliner berat yang berada diujung dengan berbagai pilihan warung dan menu.
Untuk makanan ringan, anda dapat menikmati pilihan disepanjang awal masuk lokasi dengan berbagai macam warung kopi ataupun di lokasi parkiran utama yakni di Pujasera. Sedangkan untuk makanan berat anda dapat memilih berbagai macam warung makanan disepanjang jalan keluar setelah parkiran utama.
Tempat Parkir
Pilihan tempat parkir mulai awal masuk hingga ujung dengan pusat parkirnya yang berada di belakang pujasera dapat anda pilih sesuai dengan keinginan. Untuk tarif parkir sendiri dipatok dikisaran dengan keterangan sebagai berikut :
- Sepeda Motor : Rp. 2.000,-
- Mobil : Rp. 5.000,-
- Elf / Bis : Rp. 10.000,-
Toilet
Anda tidak perlu bingung ketika mencari toilet disekitar wisata Telaga Ngebel, mulai dari masuk area pengunjung (sebelum Masjid), sekitar parkiran dan di jalan menuju keluar banyak terdapat pilihan toilet yang anda hanya cukup bayar Rp. 2.000,- untuk menggunakan fasilitas toilet ini.
Layanan Kesehatan
Karena letaknya wisata Telaga Ngebel ini berada di pusat ibu kota kecamatan Jenangan. Terdapat fasilitas kesehatan yakni puskesmas yang bisa pengunjung akses ketika terjadi masalah ketika berlibur di kawasan Telaga Ngebel.
Penginapan Dan Tempat Ibadah
Untuk pengunjung solo atau rombongan yang menempuh jarak jauh, tidak perlu bingung untuk mencari penginapan di sekitaran wisata Telaga Ngebel. Banyak pilihan penginapan yang bisa anda pilih dengan berbagai macam pilihan dan keunggulan yang ditawarkan.
Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan rohani, juga tersedia fasilitas Masjid di awal masuk menuju pusat keramaian Telaga Ngebel.
Legenda Awal Mula Dan Mitos Telaga Ngebel
Legeda Terjadinya Telaga Ngebel
Cerita rakyat yang berbalut mistik juga tidak luput dari awal mula terbentuknya Telaga Ngebel di kabupaten Ponorogo Jawa Timur, ini bermula ketika sepasang suami istri yang hidup di sebuah desa disekitaran Jenangan.
Pada legenda tersebut istri pasangan suami tadi hamil serta melahirkan, yang mengherankan mereka terkejut karena sosok yang lahir bukanlah bayi manusia, namun perwujudan anak seekor ular. Melihat kehadiran sosok yang sangat aneh tersebut, pasangan suami istri tersebut memilih untuk melarikan diri dan tinggal di puncak gunung.
Keputusan ini diambil untuk menghindari omongan warga. Pasangan tersebut setiap hari selalu menangis dan berdoa agar Dewa merubah anaknya kelak menjadi sosok manusia seperti pada umumnya. Akhirnya, doa sepasang suami istri tersebut diwujudkan oleh Dewa.
Dewa mengabulkan doa mereka untuk merubah perwujudan anak ular tersebut menjadi anak manusia. Akan tetapi, Dewa baru akan merubah wujud “Baruk Klinting” anak ular jadi manusia dengan sebuah syarat, ia harus bertapa dengan melingkarkan seluruh tubuhnya di gunung tersebut selama 300 tahun.
Baruk Klinting karena ingin berubah, patuh dan menyanggupi permintaan dewa tersebut. Namun, panjang tubuh Baruk Klinting kurang sejengkal agar bisa sempurna melingkari gunung, akirnya ia menjulurkan lidahnya agar dapat memenuhi kekurangan itu.
Namun hal tersebut ditolak oleh Dewa, Dewa menyuruh ayah Baruk Klinting untuk memotong lidah Baruk Klinting. Dengan terpaksa ayah memotong lidah ular tersebut dan Baruk Klinting pun bersedih. Akhir pertapaannya, sedang bertepatan dengan acara pernikahan salah satu tokoh masyarakat di desa tersebut.
Warga desa bersemangat serta ikut bahagia dengan adanya acara tersebut dan menggelar pesta. Untuk memenuhi kebutuhan pesta itu, para warga desa mencari sumber makanan dengan berburu ke hutan. Selama berburu, mereka kesulitan mencari sasaran buruan, hingga salah seorang warga beristirahat dibawah sebuah pohon besar.
Karena kelelahan dengan sengaja, mereka menancapkan parang ke akar pohon, dan tak menyangka bahwa akar pohon tersebut mengeluarkan darah. Akar pohon tersebut ternyata bagian dari tubuh Baruk Klinting yang sedang bertapa.
Namun melihat itu semua, para warga malah senang dan akirnya membawa banyak daging untuk dimasak bersama sama. Bersamaan dengan itu Baru Klinting selesai proses bertapa, dia sudah menjadi manusia dan turun ke desa karena tertarik dengan Pesta tersebut.
Namun ketika bertemu dengan masyarakat desa, dia malah dikucilkan karena tidak bisa berbicara akibat lidahnya terpotong dan tubuhnya penuh sayatan luka dari parang penduduk desa. Baruk Klinting saat itu sangat kelaparan, namun semua warga desa mengacuhkannya.
Hingga ada seorang wanita tua yang mempersilahkannya untuk makan. Baruk klinting pun terharu dan berterima kasih, karena masih ada seseorang yang baik hati mau menolongnya. Pesan Baruk sebelum berpamitan pada wanita tua tersebut bahwa ia harus menyiapkan dan membuat sebuah perahu, dan harus cepat naik ke perahu itu, nanti ketika ada ribut - ribut di desa.
Seusai berpamitan kepada wanita tua tersebut, Baruk Klinting mendatangi pesta perkawinan dan mengumumkan untuk menantang para penduduk desa untuk mencabut lidi yang ia tancapkan di makanan yang berasal dari daging hasil buruan mereka.
Namun, tidak ada satupun warga yang mampu mencabutnya, ketika semua warga menyerah Baruk Klinting mencabut lidi tersebut. Keanehan pun mulai terjadi, suasana desa mulai mencekam karena langit tiba – tiba gelap dan petir menyambar-nyambar. Dari bekas lidi yang dicabut oleh Baruk Klinting keluarlah air yang perlahan – lahan membesar dan membanjiri desa.
Sehingga semua warga desa tersebut tenggelam tidak ada satupun yang bisa menyelamatkan diri, kecuali wanita tua yang menolong Baruk Klinting, Baruk Klinting menyesal dan di hukum oleh Dewa dan kembali ke wujud ular serta bertapa di dasar Telaga Ngebel kabupaten Ponorogo.
Hingga saat ini para pengunjung dilarang untuk berenang di Telaga Ngebel yang konon menurut pengakuan seseorang yang merupakan masyarakat setempat, ada beberapa wisatawan yang pernah mengalami kejadian aneh saat memaksa untuk berenang di dalam Telaga Ngebel.
Mitos Telaga Ngebel
Mitos Telaga Ngebel kerap dikenal angker, pengunjung / wisatawan yang datang harus menjaga tingkah laku dan tutur kata agar penunggu gaib tempat tersebut tidak marah. Beberapa hal yang dilarang untuk dilakukan diantaranya, membuang ludah sembarangan di telaga adalah hal yang memicu kemarahan penunggu Ngebel.
Menurut warga setempat konon, karena meludah sembarangan di air Telaga Ngebel pengunjung tidak akan pulang dengan selamat atau akan mengalami nasib sial dalam waktu dekat. Bahkan dahulu pernah di ceritakan terdapat pengunjung yang “kesurupan” pada saat berwisata di Telaga Ngebel.
Mitos lainnya adalah sebelum dibangun PLTA, ada nelayan yang tidak sengaja melihat makhluk raksasa yang menyerupai seekor belut. Karena terlewat besar gelombang air yang dihempaskan belut tersebut, nelayan merasa hampir menenggelamkan perahunya. Namun, sekarang belut ini sudah tidak pernah menampakkan diri.
Diceritakan pula mitos yang saat ini belum terungkap bahwa sejak 2011 sampai sekarang suara misterius masih sering terdengar di Telaga Ngebel, khususnya saat malam hari. Suara gemuruh disertai dengan getaran tanah. Hal ini membuat warga resah yang khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Disisi lain sebagian warga percaya bahwa suara itu adalah ular naga raksasa penunggu Telaga Ngebel.
Baca Juga : Berlibur Ke Pulau Bali Via Darat, Cek Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Terbaru
Tips Berkunjung
- Jika ingin berkunjung, ada baiknya berkunjung dipagi hari untuk menikmati sunrise (matahari terbit) yang sangat menarik dan sore hari agar dapat menyaksikan sunset (matahari tenggelam) yang sungguh menawan,
- Sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi baik roda 2 atau roda 4, karena tidak ada transportasi umum yang khusus menuju Telaga Ngebel,
- Bawa alas sendiri, karena dibeberapa spot yang menarik untuk menikmati perbekalan yang dibawa dari rumah tidak terdapat penyewaan alas tempat duduk,
- Untuk berkeliling Ngebel bisa menggunakan bendi karena luas keliling Telaga Ngebel berdasaarkan keterangan warga hampir dua kali keliling Telaga Sarangan yang ada di kabupaten Magetan,
- Jagalah kebersihan serta prilaku anda untuk tidak berbuat asusila dan hal negatif lainnya karena wisata Telaga Ngebel di Ponorogo Jawa Timur ini merupakan wisata alami dan masih kuat unsur mistisnya,
Semoga informasi tentang Telaga Ngebel Hari Ini, Wisata Murah Hingga Mitos Masa Lampau dapat membantu anda memilih tempat wisata untuk berakhir pekan.